Sabtu, 20 September 2014

                  BAHASA INDONESIA bagian 1

 ( karya sastra dan unsur kebahasaan )


ada dua macam  makna dalam berbahasa Indonesia yaitu : 

1. makna denotasi - makna asli / dasar / sebenarnya.

2. makna konotasi - makna kias / tidak sebenarnya 

 Sastra adalah hasil karya manusia berupa pengolahan bahasa yang indah berbentuk lisan atau tulisan... 

sastra dibedakan menjadi 2 yaitu: sastra lama dan sastra baru 

  • sastra lama 

    cerita rakyat , dongeng , legenda , mitos , hikayat , pelipur lara dan pantun.

     cerita pelipur lara adalah cerita dari mulut ke mulut yang selalu ada diceritakan selalu tanpa menggunakan tulisan. 

  •  sastra baru 

    novel , fabel , komik, majalah , drama , cerpen , dan puisi .

 karya sastra dibedakan menjadi 2 unsur yaitu :

1. unsur intrinsik 

2. unsur ekstrinsik

 UNSUR INTRINSIK - membangun karya sastra dari dalam .

 unsur intrinstik dibedakan menjadi 7

1. Tema - ide dasar dalam suatu cerita

2. Tokoh - orang yang memainkan suatu cerita dan biasa disebut juga pelaku cerita 

3. Penokohan / watak - karakter / sifat yang dimainkan oleh tokoh dalam cerita tersebut

4. Latar - tempat atau waktu terjadinya cerita tersebut
 latar dibagi menjadi 3 yaitu: - tempat ,  suasana dan waktu

5. Alur - jalan cerita dibagi menjadi 3 yaitu: alur maju , alur mundur dan alur campuran. 

6. Amanat - pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca baik secara tersirat maupun tersurat. amanat tersirat adalah si pembaca/pendengar menyimpulkan sendiri amanat yang ada dalam cerita tersebut.amanat tersurat adalah amanat yang sudah dijelaskan oleh si penulis pada ahkir cerita tersebut...

7. Sudut pandang- cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita 

sudut pandang bisa dilihat dari akuan dan diaan. akuan adalah cara penulis yang menempatkan diri secara langsung dan menjadi tokoh utamanya sedangkan diaan adalah cara penulis yang menceritakan orang lain dan si penulis ini menjadi moderator.

UNSUR EKSTRINSIK- membangun karya sastra dari luar

unsur ekstrinsik dibedakan menjadi empat macam yaitu: 

1. Religi - unsur yang berhubungan atau berkaitan dengan agama / suatu kepercayaan.....

2. Adat Istiadat - unsur yang berkaitan dengan tradisi atau kebudayaan dan kebiasaan 

3. Ekonomi - unsur yang berkaitan dengan kebutuhan

4. Sosial - berkaitan dengan hidup penulis dengan lingkungan sesamanya....

unsur kebahasaan  itu ditandai dengan adanya pengulangan (repitisi) , kata ganti ( pronomina ) dan kata penghubung (transisi).

pengulangan adalah mengulang kata kunci yang dada di dalam text . kata kunci adalah kata yang menjadi pokok atau bahan suatu paragraf. 

kata ganti adalah kata yang dipakai untuk menghindari pengulangan kata. 





Rabu, 17 September 2014

   ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

TEMA 2 KEADAAN PENDUDUK INDONESIA 

 

 

 

 

 

 

               

 A. Asal Usul Penduduk Indonesia 


Siapakah sesungguhnya Bangsa Indonesia? Ada banyak cara/versi untuk menerangkan jawaban atas pertanyaan tadi. Dari semua versi, keseluruhannnya berpendapat sama jika lelulur masyarakat Indonesia yang sekarang ini mendiami Nusantara adalah bangsa pendatang. Penelitian arkeologi dan ilmu genetika memberikan bukti kuat jika leluhur Bangsa Indonesia bermigrasi dari wilayah Asia ke wilayah Asia bagian Selatan. Masyarakat Indonesia mungkin banyak yang tidak menyadari apabila perbedaan warna kulit, suku, ataupun bahasa tidak menutupi fakta suatu bangsa yang memiliki rumpun sama, yaitu rumpun Austronesia. Jika melihat catatan penelitian dan kajian ilmiah tentang asal-usul suatu bangsa, apakah masyarakat Indonesia menyadari jika mereka berasal (keturunan) dari leluhur yang sama (satu rumpun)?

Topik dalam tulisan ini sebelumnya sudah sering dibahas di media cetak maupun elektronik, termasuk juga dituliskan oleh beberapa blogger. Sayang sekali di setiap penulisan tidak memberikan penegasan apapun kecuali hanya sekedar informasi umum. Pada prinsipnya, dengan menelusuri asal-usul suatu bangsa, setidaknya akan diketahui gambaran atas pemikiran, paham, ataupun anggapan tentang sikap suatu bangsa.
Menelusuri asal-usul suatu bangsa tidak sekedar membutuhkan bidang ilmu antropologi, akan tetapi sudah masuk ke dalam ranah ilmu genetika. Pada awalnya, penelurusuran hanya didasarkan pada bukti-bukti arkeologi dan pola penuturan bahasa. Temuan terbaru cukup mengejutkan karena merubah keseluruhan fakta di masa lalu jika selama ini leluhur Bangsa Indonesia bukan berasal dari Yunan.

Teori Awal Tentang Yunan
Teori awal tengan asal-usul Bangsa Indonesia dikemukakan oleh sejarawan kuno sekaligus arkeolog dari Austria, yaitu Robern Barron von Heine Geldern atau lebih dikenal von Heine Geldern (1885-1968). Berdasarkan kajian mendalam atas kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan beberapa wilayah di bagian Pasifik disimpulkan bahwa pada masa lampau telah terjadi perpindahan (migrasi) secara bergelombang dari Asia sebelah Utara menuju Asia bagian Selatan. Mereka ini kemudian mendiami wilayah berupa pulau-pulau yang terbentang dari Madagaskar (Afrika) sampai dengan Pulau Paskah (Chili), Taiwan, dan Selandia Baru yang selanjutnya wilayah tersebut dinamakan wilayah berkebudayaan Austronesia. Teori mengenai kebudayaan Austronesia dan neolitikum inilah yang sangat populer di kalangan antropolog untuk menjelaskan misteri migrasi bangsa-bangsa di masa neolitikum (2000 SM hingga 200 SM).

Teori von Heine Geldern tentang kebudayaan Austronesia mengilhami pemikiran tentang rumpun kebudayaan Yunan (Cina) yang masuk ke Asia bagian Selatan hingga Australia. Salah satunya pula yang melandasi pemikiran apabila leluhur Bangsa Indonesia berasal dari Yunan. Teori ini masih sangat lemah (kurang akurat) karena hanya didasarkan pada bukti-bukti kesamaan secara fisik seperti temuan benda-benda arkeologi ataupun kebudayaan megalitikum. Teori ini juga sangat mudah diperdebatkan setelah ditemukannya catatan-catatan sejarah di Borneo (Kalimantan), Sulawesi bagian Utara, dan Sumatera yang saling bertentangan dengan teori Out of Yunan. Sayangnya, masih banyak pendidikan dasar di Indonesia yang masih mempertahankan prinsip ‘Out of Yunan’.

Teori Linguistik
Teori mengenai asal-usul Bangsa Indonesia kemudian berpijak pada studi ilmu linguistik. Dari keseluruhan bahasa yang dipergunakan suku-suku di Nusantara memiliki rumpun yang sama, yaitu rumun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang menetap di wilayah Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan. Teori linguistik membuka pemikiran baru tentang sejarah asal-usul Bangsa Indonsia yang disebut pendekatan ‘Out of Taiwan’. Teori ini dikemukakan oleh Harry Truman Simandjuntak yang selanjutnya mendasar teori moderen mengenai asal usul Bangsa Indonesia.

Pada prinsipnya, menurut pendekatan ilmu linguistik, asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya. Pendekatan ilmu linguistik mendukung fakta penyebaran bangsa-bangsa rumpun Austronesia. Istilah Austronesia sendiri sesungguhnya mengacu pada pengertian bahasa penutur. Bukti arkeologi menjelaskan apabila keberadaan bangsa Austronesia di Kepulauan Formosa (Taiwan) sudah ada sejak 6000 tahun yang lalu. Dari kepulauan Formosa ini kemudian bangsa Austronesia menyebar ke Filipina, Indonesia, Madagaskar (Afrika), hingga ke wilayah Pasifik. Sekalipun demikian, pendekatan ilmu linguistik masih belum mampu menjawab misteri perpindahan dari Cina menuju Kepulauan Formosa.

Pendekatan Teori Genetika
Teori dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ nampaknya semakin kuat setelah disertai bukti-bukti berupa kecocokan genetika. Riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah di Cina. Temuan ini tentunya cukup mengejutkan karena dianggap memutuskan dugaan gelombang migrasi yang berasal dari Cina, termasuk di antaranya pendekatan ‘Out of Yunan’. Sebaliknya, kecocokan pola genetika justru semakin memperkuat pendekatan ‘Out of Taiwan’ yang sebelumnya juga dijadikan dasar pemikiran arkeologi dengan pendekatan ilmu linguistik.

Dengan menggunakan pendekatan ilmu linguistik dan riset genetika, maka asal-usul Bangsa Indonesia bisa dipastikan bukan berasal dari Yunan, akan tetapi berasal dari bangsa Austronesia yang mendiami Kepulauan Formosa (Taiwan). Direktur Institut Biologi Molekuler, Prof. Dr Sangkot Marzuki menyarankan untuk dilakukan perombakan pandangan yang tentang asal-usul Bangsa Indonesia. Dari pendekatan genetika menghasilkan beragam pandangan tentang pola penyebaran bangsa Austronesia. Hingga saat ini masih dilakukan berbagai kajian mendalam untuk memperkuat pendugaan melalui pendekatan linguistik tentang pendekatan ‘Out of Taiwan’.

Jalur Migrasi
Jalur migrasi berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’ bertentangan dengan pendekatan ‘Out of Yunan’. Pendekatan ‘Out of Yunan’ menerangkan migrasi Austronesia bermula dari Utara menuju semenanjung Melayu yang selanjutnya menyebar ke wilayah Timur Indonesia. Pendekatan ‘Out of Yunan’ dapat dilemahkan setelah ditelusuri berdasarkan pendekatan linguistik dan diperkuat pula oleh pembuktian genetika.

Berdasarkan pendekatan ‘Out of Taiwan’, migrasi leluhur dari Taiwan (Formosa) tiba terlebih dulu di Filipina bagian Utara sekitar 4500 hingga 3000 SM. Diduga migrasi dilakukan untuk memisahkan diri mencari wilayah baru di Selatan. Akibat dari migrasi ini kemudian membentuk budaya baru, termasuk diantaranya pembentukan cabang bahasa yang disebut Proto-Malayo-Polinesia (PMP). Teori migrasi awal bangsa Austronesia dari Formosa disampaikan oleh Daud A. Tanudirjo berdasarkan pandangan pakar linguistik Robert Blust yang menerangkan pola penyebaran bangsa-bangsa Austronesia.
Pada tahap selanjutnya sekitar 3500 hingga 2000 SM terjadi migrasi dari Masyarakat yang semula mendiami Filipina dengan tujuan Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara. Migrasi yang berakhir di Maluku Utara ini kemudian meneruskan migrasinya sekitar tahun 3000 hingga 2000 SM menuju ke Selatan dan Timur. Migrasi di bagian Selatan menuju gugus Nusa Tenggara, sedangkan di bagian Timur menuju pantai Papua bagian Barat. Dari Papua Barat ini kemudian mereka bermigrasi lagi dengan tujuan wilayah Oseania hingga mencapai Kepulauan Bismarck (Melanesia) sekitar 1500 SM.

Pada periode 3000 hingga 2000 SM, migrasi juga dilakukan ke bagian Barat yang dilakukan oleh mereka yang sebelumnya menghuni Kalimantan dan Sulawesi menuju Jawa dan Sumatera. Selanjutnya, hijrah pun diteruskan menuju semenanjung Melayu hingga ke seluruh wilayah di Asia Tenggara. Proses migrasi berulang-ulang dan menghabiskan masa ribuan tahun tidak hanya membentuk keanekaragaman budaya baru, akan tetapi juga pola penuturan (bahasa) baru.

Penutup
Teori asal-usul Bangsa Indonesia dengan pendekatan ‘Out of Taiwan’ saat ini adalah teori paling mendukung karena disertai bukti linguistik dan genetika. Kesamaan pola budaya Megalitikum hanya bisa menjelaskan pola variasi budaya, akan tetapi belum mampu untuk menjelaskan arus migrasi pertama kali. Pendekatan ‘Out of Taiwan’ pun bukannya tanpa celah. Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Dr Sangkot Marzuki, teori mengenai keberadaan bangsa Austronesia berdasarkan pendekatan genetika juga masih beragam dan belum menemukan titik temu.

Jika ditanya motif suku-suku bangsa ketika itu untuk menggabungkan diri ke dalam NKRI bukanlah semata didasarkan atas kesamaan nasib. Kesamaan asal usul leluhur sangat dimungkinkan bagi melatarbelakangi keinginan untuk menyatukan kembali menjadi suatu bangsa. Kedatangan kolonial Eropa yang meng-kapling wilayah menyebabkan suku-suku bangsa di wilayah penyebaran Austronesia menjadi terpisah secara politik satu dengan yang lain. Tidak mengherankan apabila catatan sejarah Majapahit dan Sriwijaya wilayah meng-klaim Nusantara sebagai wilayah kekuasaan Austronesia.
Kisah tentang sejarah asal-usul Bangsa Indonesia sesungguhnya masih belum terungkap penuh. Temuan terbaru dari Prof. Dr Sangkot Marzuki bahkan menyatakan jika penyebaran bangsa dengan bahasa Austronesia berawal dari wilayah Sunda (Jawa Barat). Perlu kiranya pemikiran atau teori baru tentang asal-usul Bangsa Indonesia dikaji ulang. Untuk awal, setidaknya dengan membebaskan terlebih dahulu paham ‘Out of Yunan’.

Sekalipun belum ditemukan bukti-bukti genetika secara meyakinkan, suku bangsa Austronesia yang menempati gugus kepulauan Formosa (Taiwan) diduga kuat bermigrasi dari wilayah Utara (Cina). Rumpun bahasa Austronesia dan keluarga bahasa lainnya di Asia Tenggara merupakan filum Bahasa Austrik. Dilihat dari kekerabatan linguistik (hipotesis filum Austrik), semua bahasa di wilayah Tiongkok bagian Selatan memiliki kedekatan (kekerabatan) dengan rumpun Bahasa Austrik. Jika hendak ditarik benang merahnya, maka diskriminasi rasial tidak perlu terjadi di negeri ini. Dengan memahami sejarah masa lalu dirinya sendiri, setidaknya bangsa ini akan lebih bijaksana dalam memberikan sikap.


Bangsa Indonesia adalah bangsa antisejarah, selalu membunuh masa
lalunya. Masa lalu bukan bagian dirinya, tetapi sejarah “yang lain”.
Bangsa ini telah terpecah-pecah secara pikiran.
Kesadaran nasional di Indonesia mulai dihancurkan para pemimpin. Tiap
pemimpin membangun kekuasaan dengan menjatuhkan “musuh” yang
digantikannya. Sejarah modern kita adalah sejarah anti.

Perjalanan bangsa
Masa revolusi Indonesia, 1945-1949, sudah diwarnai konflik antara
kaum republikan yang pro negara kesatuan dan kaum federal yang lebih
setuju negara federal Indonesia, yakni Republik Indonesia Serikat.
Untuk sementara, perang pikiran dimenangkan kaum republikan-kesatuan.
Namun, setelah Konferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949, kaum
federal berhasil menenggelamkan kaum negara kesatuan. Indonesia
menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS).
Usia RIS cuma delapan bulan, lalu tanggal 17 Agustus 1950 Indonesia
kembali ke negara kesatuan dengan Undang-Undang Dasar Sementara. Di
sini pertarungan antara kaum federal yang liberal dan kaum negara
kesatuan berlangsung. Masa liberal menjamin kebebasan individu, dan
banyak muncul partai. Maka, lembar kertas pemilu mirip zaman
Reformasi, lebih dari seratus partai. Begitulah bangsa ini, kalau
diberi kebebasan, lupa daratan. Semua pihak ingin menang sendiri
menguasai Indonesia, terbukti dengan dead lock Konstituante hasil
pemilu pertama (1955).
Jalan buntu Badan Konstituante ini dinilai membahayakan bangsa dan
negara. Dengan demikian, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit
Presiden tahun 1959, mengajak kembali ke UUD ’45 dan Pancasila. Mulai
tahun inilah kaum republikan-kesatuan menang, dan dimulailah masa
pemerintahan Demokrasi Terpimpin yang amat antiliberalisme. Selama
demokrasi terpimpin, semua yang berbau liberal dihancurkan. Sejarah
dihapus. Masa lalu bukan bagian masa kini. Sejarah Indonesia dimulai
dengan zaman baru, yakni zaman “revolusi yang belum selesai”.
Antimasa lalu demokrasi terpimpin diperlihatkan dengan memenjarakan
para pendukung kaum liberal. Produk liberal, musik ngak ngik ngok,
dilarang. Kaum muda yang gandrung The Beatles yang saat itu sedang
nge-top terpaksa mendengarkan piringan hitam di gudang. Bung Karno
menyerukan “kembali ke kepribadian nasional”. Indonesia
harus “berdiri di atas kaki sendiri”. “Segala yang berbau Barat, yang
membanjir pada masa liberal, dilarang masuk Indonesia”. Buku-buku
Barat merupakan kemewahan bagi pendukung kaum liberal. Sebaliknya,
buku-buku “Timur” dari Uni Soviet dan RRC dijual murah di toko-toko
buku Indonesia.
Kebenaran tunggal Demokrasi Terpimpin pun tumbang pada 1966,
digantikan Orde Baru. Sejarah berulang. Orde Baru membenci semua yang
berbau Orde Lama. Jutaan buku indoktrinasi Manipol-USDEK Orde Lama
lenyap dari rumah-rumah Indonesia. Kaum komunis sampai anak cucunya
yang dituduh mendukung Orde Lama dibasmi. Buku-buku Soviet dan RRC
lenyap dari toko buku.
Kini datang zaman Reformasi, menggulingkan pemegang kebenaran tunggal
selama 32 tahun, rentang waktu yang sama dengan pemerintahan raja
Mataram, Sultan Agung. Kita saksikan kebencian yang sama. Segala yang
berbau Orde Baru dihancurkan. Kita masih bertemperamen antisejarah,
ahistoris.
Sebenarnya riwayat Reformasi masih mengikuti tabiat para pemimpin
sebelumnya. Para presiden yang “digulingkan” dianggap tak pernah ada
di bumi Indonesia. Semua harus dimulai dari baru.
Sambungan dinasti lama
Lalu, rakyat Indonesia milik siapa? Negara dan bangsa ini milik
siapa? Para penguasa Indonesia modern tak beda dengan raja-raja yang
kita baca dalam buku sejarah dan babad. Tabiat para raja zaman dulu
mirip para pemimpin bangsa modern. Setiap ganti kekuasaan berarti
ganti dinasti. Dinasti yang baru selalu menghapus dan menjelekkan
dinasti sebelumnya. Babad baru harus ditulis kembali berdasar versi
dinasti yang baru memerintah.
Sejarah modern Indonesia ternyata hanya sambungan sejarah para
dinasti lama. Kita tidak pernah menjadi modern. Zaman sekarang tak
lebih dari Majapahit besar dan Mataram besar, bangsa yang selalu
antisejarah karena sejarah milik penguasa. Zaman yang diperintah
penguasa lain bukan sejarahnya. Selalu antimasa lalu.
Temperamen para penguasa Indonesia yang antisejarah amat jelas
tercermin dari penggantian nama-nama gedung, departemen, institusi,
lapangan, bahkan nama kota dan pulau, diganti oleh penguasa yang
baru. Sejarah nama-nama di Indonesia adalah sejarah Indonesia itu
sendiri. Maklum, selera tiap penguasa berbeda-beda.
Coba simak pesan lama ihwal makna sejarah dari masyarakat Sunda.
Amanat Galunggung ini ditulis dalam aksara Sunda dan bahasa Sunda
lama, terdapat dalam Kropak 632 di Museum Nasional, dikenal sebagai
amanat Kabuyutan Ciburuy. Bunyinya: Ada dahulu ada sekarang. Bila tak
ada dahulu tak akan ada sekarang. Karena ada masa silam maka ada masa
kini. Bila tiada masa silam tak akan ada masa kini.
Dibaca secara amanat, Indonesia tak pernah ada. Masa kini Indonesia
tak ada karena tak ada masa silam Indonesia modern. Setiap
pemerintahan di Indonesia selalu menempatkan diri sebagai “masa
kini”, lalu dihapus penggantinya yang juga membangun masa kininya
sendiri.
Jika kita tak pernah menghargai masa lalu, selalu antipemerintahan
sebelumnya, selalu menghapus pemerintahan sebelumnya, bagaimana masa
lalu dihargai? Jadi, Indonesia modern tak pernah punya masa lalu, pun
tak punya masa kini. Masa kini adalah akibat masa lalu. Para penguasa
tak pernah membaca hukum kausalitas sejarah, sibuk memusuhi,
membongkar, melenyapkan, apa pun yang baru lewat.
Kalau tidak punya masa kini, kita di mana? Kita hidup di masa mana?
Indonesia bukan Never never Land yang menggantung di awang-awang
dalam cerita Peter Pan. Realitas kita adalah bumi-tanah, punya
kesatuan sejarah, terikat hukum kausalitas. Indonesia ini milik
bersama, benar atau salah, teman atau musuh. Kumbakarna mendahului
Lord Palmerston yang mengatakan: benar atau salah saya akan membela
negara saya.
“Kiai Semar, rimba raya gung liwang liwung ini namanya apa?” kata
Arjuna kepada Semar. Jawab Semar, hutan angker ini tak ada namanya.
Jangan takut, karena ada saya, Kyai Semar. Hutan rimba yang angker
itu bernama Indonesia, dihuni para raksasa pemakan manusia. Begitulah
kata sahibul hikayat.
 



Selasa, 16 September 2014

Konektivitas Antar Ruang dan Waktu

Materi IPS SMP Kelas 7 : Pengertian Konektivitas Antar Ruang dan Waktu

 Apa Pengertian Aspek Waktu ?

Pengertian Aspek Waktu
Definisi aspek waktu adalah pertimbangan atau sudut pandang suatu kejadian yang dipengaruhi oleh waktu.


Selain terikat dengan ruang, suatu peristiwa juga terikat waktu. Konteks waktu dibagi 3:
a. Lampau
Waktu lampau berkaitan dengan masa lalu yang telah terjadi

b.Sekarang
Masa sekarang berkaitan dengan kegiatan yang sedang dilakukan

c.Akan datang
Masa akan datang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

Waktu belalu tanpa bisa terulang kembali.Oleh karena itu kita harus memanfaatkan waktu sebaik baiknya. Bagaimana caranya ?, susunlah jadwal berdasarkan urutan waktu. Dengan demikian, seseorang yang membuat jadwal berarti telah memperhatikan aspek waktu.

Pertanyaan :
1. Sebutkan 3 konteks waktu ?
2. Apa pengertian aspek waktu ?
 
 

Pengertian Aspek Ruang

Apa pengertian dari aspek ruang ?

Pengertian  aspek ruang adalah pertimbangan atau sudut pandang suatu kejadian yang dipengaruhi oleh ruang.

Ruang merupakan tempat di permukaan Bumi, baik sebagian maupun keseluruhan. Ruang tidak hanya sebatas udara dipermukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur lainnya yang berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup di seluruh permukaan Bumi.
Pengertian Aspek Ruang
aspek ruang

Ruang merupakan tempat berlangsungnya kegiatan individu perorangan dan kelompok. Ruang tidak sekedar bangunan seperti rumah atau gedung. Ruang juga meliputi udara, air, tanah, serta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Ruang juga dapat diartikan sebagai tempat dan unsur-unsur lainya yang mempengaruhi Bumi.


Pertanyaan :
1. Jelaskan apa pengertian dari aspek ruang
2. Meliputi apa sajakah ruang itu ?
 
 
 
 
 
 
  1. Adha lahir di kota Pontianak pada tanggal 22 Juli 2001
  2. Kota Hirosima dan Nagasaki luluh lantak dihantam bom atom Amerika pada tahun 1945
  3. Puing-puing pesawat Adam Air yang mengalami kecelakaan itu akhirnya ditemukan pada awal bulan Juli lalu.
  4. Saya akan pergi berlibur ke Bali saat liburan nanti.

Dari keempat kalimat diatas, dapat kita lihat bahwa suatu kejadian selalu terkoneksi dengan ruang dan waktu. Pada kalimat pertama, kota Pontianak menunjukkan aspek ruang, sedangkan aspek waktunya adalah tanggal 22 Juli 2001. Pada kalimat kedua, kota Hirosima dan Nagasai menjadi aspek ruang, sedangkan aspek waktunya adalah tahun 1945. Aspek waktu tidak selalu ditunjukkan dengan tanggal, bulan atau waktu, bisa juga dengan kalimat lain seperti ditunjukkan pada kalimat nomor empat, aspek waktunya adalah saat liburan nanti.

Dalam suatu kejadian, kita bisa membahas beberapa aspek yaitu : aspek ruang, aspek waktu, aspek kemasyarakatan dan aspek budaya. Agar kita mengerti tentang alam sekitar dan prilaku masyarakat maka harus kita awali dengan kamampuan untuk memahami hubungan timbal balik antara : ruang dan waktu.

Konektivitas Antar Ruang dan Waktu

Untuk memahami suatu peristiwa, kita dapat melihatnya dari berbagai aspek ruang, waktu, kebutuhan dan kemasyarakatan. Dalam hubungannya dengan keadaan alam dak aktivitas penduduk secara sederhana, kita dapat melihat dari konsep konektivitas antar ruang dan waktu. Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup manusia, tumbuhan, dan hewan. Ruang juga bisa mengandung arti sebagai tempat terjadinya berbagai peristiwa baik alam maupun sosial. Dalam setiap peristiwa memiliki konektivitas antar ruang dan waktu.


Apakah ada keterikatan atau konektivitas antara ruang dengan waktu ? Jawabannya bisa kita lihat dari contoh berikut:

1. Perang terjadi di negara Irak sehingga menyebabkan ketidaknyamanan penduduk untuk tetap bertahan hidup di negara tersebut. Akibatnya para penduduk Irak berbondong-bondong mengungsi ke negara tetangganya Iran.

2. Ada perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern, misanya mall atau swalayan. Di pasar modern, fasilitas dilengkapi sehingga pembeli merasa lebih nyaman walaupun yang dijual sama saja dengan barang yang dijual di pasar tradisional, sehingga pembeli lebih senang berbelanja ke pasar modern daripada pasar tradisional.

Dari dua contoh di atas dapat dapat disimpulkan :

  1. Aspek ruang antara Irak dan Iran dan aspek waktu ketika perang berkecamuk di negara tersebut.
  2. Adanya perbedaan ruang yang lebih mengutungkan di pasar modern, Sehingga pembeli lebih senang berbelanja di sana dari pada di pasar modern.

Selain terikat oleh ruang, suatu peristiwa/gejala terikat juga oleh waktu. Sebagai contoh "terjadi peristiwa bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004". Peristiwa tsunami tersebut terikat oleh ruang, yaitu Aceh dan terikat oleh waktu, yaitu tahun 2004. Suatu peristiwa juga seringkali tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian dari peristiwa-peristiwa sebelumnya. Sebagai contoh, kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini adalah  hasil perjuangan dari para pahlawan kita dulu saat era perjuangan. Kita harus berterimakasih dan menghargai jasa para pahlawan yang telah mendahului kita dan telah mengorbankan jiwa raganya untuk merebut kemerdekaan yang kita nikmati sekarang.

Dalam sejarah, konsep waktu amat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan perkembangannya sampai saat ini. Konsep waktu dalam sejarah memiliki arti masa/periode berlangsungnya perjalanan tentang kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu waktu lampau, sekarang, dan yang akan datang. Kisah masa lampau suatu masyarakat tentu saja terjadi di satu ruang. Ruang yang dimaksud bisa merupakan daerah dalam ruang lingkup kecil seperti desa atau dusun, bisa juga mencakup wilayah yang ruang lingkupnya lebih luas seperti sebuah negara.

Ruang dan Waktu
Manusia menggunakan ruang atau tempat sebagai tempat tinggal dan melakukan interaksi antara satu dan yang lainnya. Manusia saling menyapa, berkenalan, menegur, dan saling berinteraksi. Manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan tersebut tercermin dalam hubungan interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi, tidak mungkin terjadi aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu lainnya, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan kelompok lain.


Bumi dan seluruh isinya merupakan bukti kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Bentuk rasa syukur dapat kamu wujudkan dalam berbagai tindakan, seperti mengelola kekayaan alam secara bijaksana, menjalin kerja sama dengan sesama, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Indonesia merupakan  negara yang memiliki kekayaan alam dan keragaman budaya. Keragaman budaya Indonesia terlihat dari beragamnya adat istiadat pada tiap-tiap suku bangsa. Setiap aktivitas penduduk tidak lepas dari konteks ruang dan waktu.



Senin, 15 September 2014

 KLASIFIKASI MATERI 



Peta Konsep
Peta Konsep Klasifikasi Materi
Peta Konsep Klasifikasi Materi
A. UNSUR
Konsep: Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa.
Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau materi menjadi dua kelompok, yaitu: zat tunggal dan campuran. Unsur dan senyawa termasuk dalam golongan zat tunggal. Nah, apa yang dimaksud dengan unsur? Unsur terdiri dari logam dan non logam.
Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak pada zat yang dibentuk dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :
1. Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Khrom (Cr) Digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe) Merupakan logam yang paling murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi bangunan, mobil dan rel kereta api.
c. Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa, oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt) Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin.
2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai pendingin kulkas dan AC.
b. Brom (Br) Senyawa brom digunakan sebagai obat penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran
c. Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum (karbohidrat) dalam industri tepung
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
a. Silikon (Si) Terdapat di alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge ) Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Seorang ahli kimia yang bernama Demitri Mendleev (1834 ~ 1907) mengajukan susunan tabel sistem periodik unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang unsur dituliskan? Banyaknya unsur yang terdapat di alam cukup menyulitkan kita untuk mengingat-ingat nama unsur. Oleh karena itu, diperlukan suatu tata cara untuk memudahkan kita mengingat nama unsur tersebut.
Jons Jacob Berzelius (1779 ~ 1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu :
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.
Contoh: Unsur Karbon ditulis C, oksigen ditulis O, Aluminium ditulis Al, Kalsium ditulis Ca.
Tabel Unsur
Tabel Unsur
B. SENYAWA
Konsep: Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi kimia.
Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya. Misal, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk molekul air (H2O). Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk pembakaran.
Tampak jelas bahwa sifat air berbeda dengan sifat hidrogen dan oksigen. Contoh lain senyawa adalah garam dapur (NaCl). Garam dapur disusun oleh unsur natrium dan unsur klor. Natrium memiliki sifat logam yang ringan, sedangkan klor adalah suatu gas beracun. Dua unsur tersebut digabung membentuk garam dapur berupa mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap. Di alam ini terdapat kurang lebih 10 juta senyawa. Air (H2O) merupakan senyawa paling banyak terdapat di alam.
Bagaimanakah tata cara penulisan senyawa? Senyawa dituliskan dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa bilangan yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu senyawa terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Jika angka indeks masing-masing atom unsur adalah 1 dan 1, maka rumus kimia senyawa yang dibentuk sebagai berikut :
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut adalah NaCl ( Natrium klorida ).
Rumus kimia dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat. Misal, C2H4 (Etena), H2O (air). Rumus empiris adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2.
Joseph Lonis Proust (1754~1826) seorang ilmuwan dari Perancis mengemukakan hukum perbandingan tetap atau sering dikenal dengan hukum Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air (H2O). Dari percobaan yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
1. Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur oksigen banding hidrogen adalah 8 : 1
2. Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
Senyawa-senyawa baru ditemukan dan dipisahkan dari tumbuh– tumbuhan. Misal, jeruk diketahui mengandung vitamin C, setelah dilakukan pemisahan ternyata jeruk mengandung asam askorbat. Struktur vitamin C ditemukan, maka dilakukan sintesis untuk membuat vitamin C di laboratorium. Rumus senyawa merupakan gabungan lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Misal, sukrosa memiliki rumus senyawa C12H22O11. Sukrosa tersusun dari 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.
Tabel Contoh Senyawa
Tabel Contoh Senyawa
C. CAMPURAN
Konsep: Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa melalui reaksi kimia.
Saat kamu membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kamu melarutkan garam atau gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat kamu amati? Nah, simak penjelasan berikut! Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan, minuman, larutan garam, larutan gula, dll. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan. Di dalam udara tercampur beberapa unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap dan deb
Perbedaan Campuran dan Senyawa
Perbedaan Campuran dan Senyawa
Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan nikel.
Tahukah kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga. Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki, semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.
Jenis campuran homogen, antara lain: campuran gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair, campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat padat dalam zat cair. Coba kamu klasifikasikan zat-zat di sekitarmu yang termasuk campuran homogen!
2. Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen : tanah, air sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll. Pada campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir, campuran serbuk besi dan air, dll.
Di dalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.

              CINTA YANG TAK TERSELAMI

 Cinta itu diibaratkan tiada duanya , tiada yang bisa menafsir dan tiada yang bisa diselami.....

cinta itu datang dari hati bukan dari pikiran namun sebagian orang mengatakan bahwa cinta itu bisa berdasarkan pada satu orang yang dianggap baik olehnya.......

cinta bila diketahui pasti akan menyenangkan ....

 cinta kalau tidak diketahui pasti akan tidak menyenangkan ......

oooooh..... cinta kau datang dan pergi sesuka hatimu.... bila datang biarlah menetap di hati.....

kalau tidak datang biarlah pergi jauh dan lupakanlah aku.......


                                                              PIKIRKANLAH ITU!

                                   KLASIFIKASI BENDA 

 

 
SISTEM KLASIFIKASI

·     
Carolus Linneaus
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup secara sistematis dan bertahap.
- Klasifikasi/ taksonomi dipelopori oleh Carolus Lineaus (pada abad 18) 
  Carolus Linneaus diangkat menjadi bapak Taksonomi.
-  Linneaus adalah ilmuwan Swedia yang lahir di Almhult 23 Mei 1707 dan wafat di Uppsala 10 Januari 1778. Linneaus adalah ahli botani dan juga ahli zoologi dan seorang dokter. 


 KINGDOM HEWAN DAN TUMBUHAN

KINGDOM HEWAN :
  1.    Kingdom
  2.    Filum
  3.    Classis
  4.    Ordo
  5.    Familia
  6.    Genus
  7.    Spesies



KINGDOM TUMBUHAN:
1.     Kingdom
2.    Divisio
3.    Classis 
4.    Ordo
5.    Familia
6.    Genus
7.    Spesies




Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan.

SISTEM TATA NAMA
Contoh:

Musa paradisiaca     atau   musa paradisiaca
Musa = Genus  
paradisiaca =Penunjuk spesies

·         Pengenditifikasian pertama kali oleh Linnaeus (L).

MANFAAT ADANYA KLASIFIKASI
·         Mengenal berbagai jenis spesies.
·         Dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, seperti sumber pangan papan sandang obat-obatan.
·         Memberikan manfaat untuk dapat mengetahui dan mempelajari keanekaragaman makhluk hidup.


ALTERNATIF SISTEM KLASIFIKASI
          Kriteria makhluk hidup didasarkan oleh kriteria tertentu yaitu sebagai berikut:
1.     Manfaat       : Obat, tanaman hias.
2.    Tempat hidup: Tumbuhan/hewan darat, tumbuhan/hewan air.
3.    Ukuran         : Pohon, semak, perdu, herba.
4.    Alat gerak   : Sirip, sayap, kaki.

KLASIFIKASI YANG TELAH DIBUAT
o   Sistem Dua Kingdom
-          Plantae dan animalia
Plantae : autotrof ; animalia :heterotrof.
o   Sistem Tiga Kigdom
-          Protista, plantae dan animalia
Contoh protista : Paramecium dan Spirogyra
o   Sistem Empat Kingdom
-          Monera, Protista, Plantae dan Animalia
-          Makhluk hidup yang tidak memiliki membran intri : prokariot
-          Mahkhluk hidup yang memilik membran inti : eukariot.
o   Sistem Lima Kingdom
-          Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia.
-          Dikembangkan oleh R.H. Whittaker (1969).
o   Sistem Enam Kingdom
-          Eubacteria, Archaebacteria, Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia
-          Archaebacteria ditemukan oleh Carl Woese (1970 an)
kj
INDETIFIKASI / DETERMINASI
Indetifikasi adalah cara untuk menentukan nama hewan dan tumbuhan dengan benar dan menempatkan dalam klasifikasi hewan dan tumbuhan.
1.     Mempelajari hewan dan tumbuhan yang diidentifikasikan dengan sebaik-baiknya.
2.    Membandingkan ciri-ciri tumbuhan dan hewan dengan ciri-ciri hewan/tumbuhan yang sudah diketahui, dengan cara :
·         Ingatan
·         Bantuan orang        : Zoologi dan ahli botani
·         Spesimen acuan      : koleksi kering atau basah
·         Pustaka                  : Kunci identifikasi
·         Komputer              : menyimpan, mengolah dan memberikan keterangan  tentang hewan dan tumbuhan. 

KLASIFIKASI 5 KINGDOM

1.     Monera
·         Prokariot
·         Berukuran renik
·         Uniseluler




2.    Protista           
·         Eukariot
·         Uniseluler/multiseluler
·         Autotrof/heterotrof dengan menyerap /menelan makanan.



3.    Fungi
·         Eukariot       
·         Multiseluler
·         Heterotrof dengan menyerap zat makanan dari lingkungannya





4.    Plantae  
·         Eukariot
·         Autotrof dengan fotosintesis
·         Multiseluler 





5.    Animalia
·         Eukariot
·         Multiseluler
·         Heterotrof













EVALUASI
1. Pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri disebut...
a. taksonomi                 d. tata nama ganda
b. sistematika               e. takson
c. klasifikasi
2.paradisiaca oada nama ilmiah pisang Musa paradisiaca menunjukkan...
a. nama famili
b. nama yang mengindentifikasi
c. penunjuk spesies
d. nama spesies
e. nama genus
3. Urutan tingkat takson dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah...
a. kingdom-filum/divisi-kelas-ordo-genus-famili-spesies
b. kingdom-filum/divisi-kelas-famili-ordo-genus-spesies
c. kingdom-filum/divisi-kelas-ordo-famili-genus-spesies
d. kingdom-filum/divisi-ordo-kelas-genus-famili-spesies
e. kingdom-filum/divisi-ordo-kelas-famili-genus-spesies

4.Pelopor sistem klasifikasi makhluk hidup adalah...
a. Charles Darwin
b. Carolus Linneaus
c. Anthony van Leuwenhoek
d. Gregor Mendel
e. Lamarck